oleh : firmawati
Kartu skor berimbang (: balanced
scorecard, BSC) adalah suatu konsep untuk mengukur apakah
aktivitas-aktivitas operasional suatu perusahaan dalam skala yang lebih kecil sejalan dengan
sasaran yang lebih besar dalam hal visi dan strategi. BSC pertama kali
dikembangkan dan digunakan pada perusahaan Analog Devices pada
tahun 1987. Dengan tidak hanya berfokus pada hasil
finansial melainkan juga masalah manusia, BSC membantu memberikan pandangan
yang lebih menyeluruh pada suatu perusahaan yang pada gilirannya akan membantu
organisasi untuk bertindak sesuai tujuan jangka panjangnya. Sistem manajemen strategis
membantu manajer untuk berfokus pada ukuran kinerja sambil menyeimbangkan sasaran finansial dengan
perspektif pelanggan, proses, dan karyawan.
The balanced scorecard
telah berkembang dari penggunaan awal sebagai kerangka pengukuran kinerja
sederhana untuk perencanaan strategis penuh dan sistem manajemen. The
"baru" balanced scorecard mengubah rencana strategis organisasi dari
dokumen yang menarik namun pasif ke dalam "perintah berbaris" bagi
organisasi setiap hari. Ini menyediakan kerangka kerja yang tidak hanya menyediakan
pengukuran kinerja, tetapi membantu perencana mengidentifikasi apa yang harus
dilakukan dan diukur. Hal ini memungkinkan eksekutif untuk benar-benar
menjalankan strategi mereka.
Pendekatan baru untuk manajemen strategis
pertama kali rinci dalam serangkaian artikel dan buku oleh Drs. Kaplan dan
Norton. Menyadari beberapa kelemahan dan ketidakjelasan pendekatan manajemen
sebelumnya, pendekatan balanced scorecard memberikan resep yang jelas seperti
apa perusahaan harus mengukur untuk 'menyeimbangkan' perspektif keuangan. The
balanced scorecard adalah sistem manajemen (bukan hanya suatu sistem
pengukuran) yang memungkinkan organisasi untuk mengklarifikasi visi dan
strategi dan menerjemahkannya ke dalam tindakan. Ini memberikan umpan balik di
sekitar kedua proses bisnis internal dan hasil eksternal dalam rangka untuk
terus meningkatkan kinerja strategis dan hasil. Ketika sepenuhnya dikerahkan,
balanced scorecard mengubah perencanaan strategis dari latihan akademis ke
pusat saraf dari suatu perusahaan.
Balanced Scorecard membantu organisasi untuk
menghadapi dua masalah fundamental: mengukur performa organisasi secara efektif
dan mengimplementasikan strategi dengan sukses. Secara tradisional, pengukuran
terhadap bisnis berkisar pada aspek finansial, yang kemudian banyak mendatangkan
kritik. Ukuran finansial tidaklah konsisten dengan lingkungan bisnis saat ini,
punya daya prediktif yang lemah, mengakibatkan munculnya silo fungsional,
menghambat cara berpikir jangka panjang, dan tidak lantas bisa relevan bagi
kebanyakan level organisasi. Mengimplementasikan strategi secara efektif
menjadi permasalahan tersendiri. Setidaknya terdapat empat pembatas
implementasi strategi di organisasi: pembatas visi, pembatas orang, pembatas
sumberdaya, dan pembatas manajemen.